Jumat, 29 Oktober 2010

LIBRARY YANG TERDAPAT PADA VHDL

Penjelasan tentang VHDL
VHDL adalah bahasa untuk mendeskripsikan hardware elektronika digital; singkatan dari VHSIC Hardware Description Language. VHDL merupakan standar IEEE/ANSI dan Departemen Pertahanan US. Pertama kali dipublikasikan oleh IEEE pada tahun 1987, dengan label IEEE Std 1076-1987. Bahasa ini telah mengalami modifikasi dan revisi, dengan versi terbaru berlabel IEEE Std 1076-1993.

Pengertian Library
Panel library adalah tempat dimana kita menyimpan dan mengelola symbol yang dibuat dalam Flast, seperti juga file-file yang diimpor, termasuk gambar bitmap, soud file, dan video klip.

Standart Library Ada 4:
1. LIBRARY IEEE ; ( Membaca Paket Standart Dari Library IEEE)
2. USE IEEE.IEEE.STD_LOGIC_1164.ALL; (Memasukan Semua Bagian Dari IEEE STD_LOGIC Variable )
3. USE IEEE.STD_LOGIC_ARITH_ALL; ( Memasukan Semua Operasi Aritmatika Untuk Standart Logic Variable)
4. USE IEEE.STD_LOGIC_UNSIGNED.ALL; ( Memasukan Semua Fungsi Yang Belum Di Desain Untuk Operasi Arithmatic )

EXAMPLE ;

– Package declaration

library ieee;

use ieee.std_logic_1164.all;

package basic_func is

— AND2 declaration

component AND2

generic (DELAY: time :=5ns);

port (in1, in2: in std_logic; out1: out std_logic);

end component;

– OR2 declaration

component OR2

generic (DELAY: time :=5ns);

port (in1, in2: in std_logic; out1: out std_logic);

end component;

end package basic_func;



Sumber ; http://www.interfacebus.com/Design_VHDL_Pitfalls.html

http://www.faculty.petra.ac.id/herisw/rse.ppt

Jumat, 22 Oktober 2010

PERBEDAAN TOPIK, JUDUL, DAN TEMA

TOPIK
Topik adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan. Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Topik yang masih awal tersebut, selanjutnya dikembangkan dengan membuat cakupan yang lebih sempit atau lebih luas. Terdapat beberapa kriteria untuk sebuah topik yang dikatakan baik, diantaranya adalah topik tersebut harus mencakup keseluruhan isi tulisan, yakni mampu menjawab pertanyaan akan masalah apa yang hendak ditulis. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail.

Topik biasa terdiri dari satu satu dua kata yang singkat, dan memiliki persamaan serta perbedaan dengan tema karangan. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.

Syarat topik :
· Bidang keahlian.

· Bidang studi yang didalami.

· Pengalaman penulis: pengalaman kerja, praktik dilapangan, penelitian, partisipasi dalam suatu kegiatan ilmiah.

· Bidang kerja atau profesi.

· Karakter penulis (baik, cerdas, inovatif, kreatif).

· Temuan yang pernah diteliti.

· Kualifikasi pengalaman: nasional, internasional.

· Kemampuan memenuhi tuntutan masyarakat pembacanya.

· Kemampuan memenuhi target kebutuhan segmen pembacanya, dan

· Temuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperlukan pembacanya.

TEMA
Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran dalam membuat suatu tulisan. Di setiap tulisan pastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Dalam menulis cerpen,puisi,novel,karya tulis, dan berbagai macam jenis tulisan haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah atapnya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.

Syarat tema :
1. Tema menarik perhatian penulis.
3. Bahan-bahannya dapat diperoleh.
4. Tema dibatasi ruang lingkupnya.

JUDUL
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik.Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.Judul tidak harus sama dengan topik.Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas.

Syarat judul :
harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa bagian yang penting dari tema tersebut.
judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.
tidak provokatif.

Judul karangan sedapat-dapatnya
A. singkat dan padat,
B. menarik perhatian, serta
C. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.

sumber :
wikipedia
id.answers.yahoo.com

ALENIA (paragraf)

Alinea atau paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalilmat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi alinea, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan.
Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam alinea membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam alinea itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal alinea. Bila dalam sebuah alinea terdapat lebih dari satu gagasan, berarti alinea itu tidak baik dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu alinea.

Persyaratan Alinea :
1. Kesatuan Alinea
2. Kepaduan Alinea

Jenis Alinea Menurut Posisi kalimat Topiknya:

1. Alinea Deduktif
2. Alinea Induktif
3. Alinea Deduktif-Induktif
4. Alinea Penuh Kalimat Topik

Kalimat utama ciri-cirinya :
Suatu kalimat berisikan kalimat utama ditandai oleh kata-kata kunci seperti berikut ini:
1. Sebagai keseimpulan
2. Yang penting
3. Jadi
4. Dengan demikian,
5. Intinya
6. Pada dasarnya

Kalimat penjelas ciri-cirinya :
1. Contoh-contoh
2. Peristiwa ilustratif
3. Uraian-uraian kecil
4. Kutipan-kutipan, dan
5. Gambaran-gambaran yang sifatnya parsial.

Kalimat pokok :
Kalimat inti dari ide atu gagasan dari sebuah paragraf. Biasanya berisi suatu pernyataan yanh nantinya akan dijelaskan lebih lanjut oleh kalimat lainnya dalam bentuk kalimat penjelas.

Syarat- syarat pafagraf :
1. Kepaduan paragraf

Langkah-langkah yang harus kita tempuh adalah adanya kemampuan untuk merangkai kalimat sehingga berkaitan satu sama lain sehingga logis dan serasi. Lalu gunakanlah kata penghubung yang dapat membuat kalimat saling berkaitan. Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung intrakalimat dan kata penghubung antarkalimat. Intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat, contohnya: karena, sehingga, tetapi, dsb. Sedangkan antarkalimat yaitu kata yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, contohnya: oleh karena itu, jadi, kemudian dan sebagainya.

Contoh : Remaja mempunyai banyak potensi untuk dikembangkan. Remaja terkadang tidak menyadari bahwa ia memiliki banyak kelebihan yang bisa digali dan diberdayakan guna menyongsong masa depan. Mereka perlu bantuan untuk dimotivasi dan diberi wawasan. Anak-anak muda lewat potensinya adalah penggengam masa depan yang lebih baik dari para pendahulunya.

2. Kesatuan paragraf

Syarat yang kedua adalah kesatuan paragraf. Yang dimaksud kesatuan adalah tiap pargaraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf biasa kita sebut dengan paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir paragraf biasa kita sebut dengan paragraf induktif. Adapun ciri-ciri dalam membuat kalimat utama, yakni kalimat yang dibuat harus mengandung permasalahan yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan lebih lanjut. Ciri-ciri lainnya yaitu kalimat utama dapat dibuat lengkap dan berdiri sendiri tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.

Contoh paragraf deduktif
PBB menetapkan 12 Agustus sebagai hari Remaja Internasional. Pencetus gagasan ini ialah para menteri sedunia yang menangani masalah remaja di portugal 1998. Tujuannya guna memicu kesadaran remaja untuk memahami masalah sosial budaya, lingkungan hidup, pendidikan dan kenakalan remaja.

Contoh paragraf induktif
Kalau ditanya rencana masa depan, banyak remaja menjawab asal-asalan. Mereka tidak punya greget dalam menatap masa depan, mereka sebagai air, mengikuti aliran tanpa berperan mengarahkan air itu. Tanpa motivasi, tanpa perencanaan yang jelas. Mereka yang pesimis, harapan masa depannya pun rendah.

3. Kelengkapan paragraf

Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjukan pokok pikiran atau kalimat utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian, keterangan, contoh dll. Selain itu, kalimat penjelas berarti apabila dihubungkan dengan kalimat-kalimat di dalam paragraf. Kemudian kalimat penjelas sering memerlukan bantuan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat maupun kata penghubung intrakalimat.

sumber ;
nugrahantiwindi.blogspot.com
readone82.blogdetik.com

KALIMAT EFEKTIF

Kalimat dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai yamg dimaksud. Untuk itu penyampaian harus memenuhi syarat sebagai kalimat yang baik, yaitu strukturnya benar, pilihan katanya tepat, hubungan antarbagiannya logis, dan ejaannya pun harus benar.
Contoh :
1. "Bangsa Indonesia menginginkan keamanan, kesejahteraan, dan kedamaian."

Kalimat efektif mempunyai kriteria sebagai berikut :
1. kelaziman
2. Pemakaian kata
3. susunan frasa
4. kalimat tertentu

Syarat-syarat kalimat efektif :
1. Koherensi
Yang dimaksud dengan Koherensi adalah kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dan kalimata yang lain yang membentuk alinia/paragraf, wajar dan mudah tanpa ada kesulitan yang menghalangi, dan tidak pula terasa pikiran melompat-melompat sehingga membingungkan, dan membicarakan satu topik.

2. Kesatuan
Kesatuan kalimat bisa dibentuk jika ada keselarasan antara subjek - predikat, predikat – objek, dan predikat – keterangan. Dalam penulisan tampak kalimat-kalimat yang panjang tidak mempunyai S dan p. Ada pula kalimat yang secara gramatikal mempunyai subjek yang diantarkan oleh partikel.hal seperti ini hendaknya dihindarkan oleh pemakai kalimat agar kesatuan gagasan yang hendak disampaikan dapat ditangkap dengan baik oleh

3. Kehematan
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.
Bunga-bunga mawar, anyelir, dan melati sangat disukainya.

Pemakaian kata bunga-bunga dalam kalimat di atas tidak perlu. Dalam kata mawar,anyelir,dan melati terkandung makna bunga.
Kalimat yang benar adalah:
Mawar,anyelir, dan melati sangat disukainya.

4. Penekanan
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.
Caranya:
• Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat.
Contoh :
1. Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain
2. Pada kesempatan lain, kami berharap kita dapat membicarakan lagi soal ini.
• Menggunakan partikel; penekanan bagian kalimat dapat menggunakan partikel –lah, -pun, dan –kah.
Contoh :
1. Saudaralah yang harus bertanggung jawab dalam soal itu.
2. Kami pun turut dalam kegiatan itu.
3. Bisakah dia menyelesaikannya?
• Menggunakan repetisi, yakni dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting.
Contoh :
Dalam membina hubungan antara suami istri, antara guru dan murid, antara orang tua dan anak, antara pemerintah dan rakyat, diperlukan adanya komunikasi dan sikap saling memahami antara satu dan lainnya.

• Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna/maksud dalam bagian kalimat yang ingin ditegaskan.
Contoh :
1. Anak itu tidak malas, tetapi rajin.
2. Ia tidak menghendaki perbaikan yang sifatnya parsial, tetapi total dan menyeluruh.

5. Kefariasian
Kelincahan pun tergambar dalam strukturnkalimat yang dipaka, misalnya penggunaan kalimat yang pendek dan kalimat yang panjang. Untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat yang dimulai dengan subyek, predikat atau keterangan. Ada kalimat yang pendek dan panjang.

6. Keparelan
Paralelisme dalam komposisi ialah bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang sama dalam susunan serial. Pikiran dan gagasan yang sama biasanya dinyatakan dalam bentuk-bentuk bahasa dalam kalimat sehingga pikiran-pikiran yang lain dan sama harus dinyatakan dalam bentuk yang sama.

sumber:
aldonsamosir.com
readone82.blogdetik.com

Sabtu, 09 Oktober 2010

KALIMAT DASAR BAHASA INDONESIA...

Unsur - Unsur Kalimat Bahasa Indonesia :
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat
dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku. Pola dasar kalimat bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
(1) Mereka / sedang berenang.
S P (kata kerja)
(2) Ayahnya / guru SMA.
S P (kata benda)
(3) Gambar itu / bagus.
S P (kata sifat)
(4) Peserta penataran ini / empat puluh orang.
S P (kata bilangan)

2. Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. Misalnya:
(5) Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah.
S P O
3. Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Misalnya:
(6) Anaknya / beternak / ayam.
S P Pel.
4. Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. Misalnya:
(7) Dia / mengirimi / saya / surat.
S P O Pel.
5. Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan keterangan. Misalnya:
(8) Mereka / berasal / dari Surabaya.
S P K
6. Kalimat Dasar Berpola S P O K
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. Misalnya:
(9) Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari.
S P O K

Pola Kalimat Dasar :
Setelah membicarakan beberapa unsur yang membentuk sebuah kalimat yang benar, kita
telah dapat menentukan pola kalimat dasar itu sendiri. Berdasarkan penelitian para ahli, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1. KB + KK : Mahasiswa berdiskusi.
2. KB + KS : Dosen itu ramah.
3. KB + KBil : Harga buku itu sepuluh ribu rupiah.
4. KB + (KD + KB) : Tinggalnya di Palembang.
5. KB1 + KK + KB2 : Mereka menonton film.
6. KB1 + KK + KB2 + KB3 : Paman mencarikan saya pekerjaan.
7. KB1 + KB2 : Rustam peneliti.
Ketujuh pola kalimat dasar ini dapat diperluas dengan berbagai keterangan dan dapat pula pola-poladasar itu digabung-gabungkan sehingga kalimat menjadi luas dan kompleks.

RAGAM BAHASA...

Ragam Bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaian.

1. Ragam bahasa Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

2. Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

BAHASA INDONESIA...

Ekspresi diri :
Dalam bahasa maksud ekspresi diri adalah untuk mengungkapkan kehendak atau perasaan seseorang. Dalam perkembangannya seseorang tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengeksperikan diri melainkan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi juga.


Contoh :

a. Seorang fotografer mengekspresikan dirinya dalam sebuah karya fotonya.

b. Seorang perancang busana mengekspresikan dirinya dalam sebuah karya bajunya.

Komunikasi :
Dalam bahasa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

Adaptasi dan Integrasi :
Bahasa sebagai alat adaptasi digunakan untuk menempatkan seseorang dalam menggunakan bahasa dalam suatu lingkungan sosial. Pada saat seseorang beradaptasi pada lingkungan sosial tertentu, seseorang akan menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya.

Bahasa sebagai alat integrasi digunakan untuk menyatukan berbagai ragam manusia yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda.

Kedudukan Bahasa Indonesia :
adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya.
Dalam Nasional :
1. Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.
2. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.
3. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
4. Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya.
Dalam Negara :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
2. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
3. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
4. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi.